Fenomena anak jalanan menjadi salah satu permasalahan sosial yang cukup kompleks bagi kota-kota besar di Indonesia hingga saat ini. Anak jalanan sangat mudah ditemukan pada kota-kota besar. Mulai dari perempatan lampu merah, stasiun kereta api, terminal, pasar, perkotaan, bahkan mall,menjadi tempat-tempat anak jalanan melakukan aktivitasnya. Tidak dapat dipungkiri bahwa mereka biasanya memang dikoordinir oleh kelompok yang rapi dan professional, yang saat ini sering disebut dengan mafia anak jalanan. Setiap anggota kelompok tersebut memiliki tugasnya masing-masing, ada yang mapping diperempatan jalan, dan ada pula yang mengantar jemput anak jalanan tersebut. Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Artinya data yang dikumpulkan bukan berupa angka-angka, melainkan data tersebut berasal dari masalah wawancara, catatan lapangan, dokumen pribadi, catatan memo, rekaman dan dokumen resmi lainnya. Sehingga yang menjadi tujuan dari penelitian kualitatif ini adalah ingin menggambarkan realita empirik dibalik fenomena secara mendalam, rinci dan tuntas. Oleh karena itu penggunaan pendekatan kualitatif dalam penelitian adalah dengan mencocokkan dengan realita empirik dengan teori yang berlaku menggunakan metode deskriptif. Berdasarkan hasil penelitian yang telah diuraikan pada bab-bab sebelumnya, maka penulis dapat menarik kesimpulan, yaitu sebagai berikut: Saat melakukan Penerapan Metode Home Visit Dalam Pendampingan Anak Jalanan pihak PKPA tetap menjaga batas antara klien dan pendamping ada beberapa hal yang tidak berani diungkapkan oleh PKPA mengenai anak dampingannya, dikarenakan prosedur yang sudah ada PKPA tetap menjaga kerahasian yang dimiliki oleh anak dampingannya. Sebab ini dapat berakibat pada tumbuh kembang anak kedepannya. Jika anak dan keluarga tidak bisa menerima data pribadi yang berbentuk hal-hal privacy mereka disebarkan. kata kunci : home visit
Copyrights © 2021