Latar Belakang; anemia merupakan masalah kesehatan global. Akan tetapi, suplementasi zat besi (Fe) yang merupakan terapi standar anemia dapat menimbulkan ketidakseimbangan mikrobiota usus dan gangguan gastrointestinal. Memberikan suplementasi zat besi dengan kombinasi probiotik dan prebiotik diharapkan dapat mengatasi masalah ini. Pisang klutuk diketahui memiliki kandungan gizi paling tinggi dibandingkan dengan jenis pisang lain, sehingga berpotensi sebagai prebiotik. Tujuan; untuk mengkaji efek probiotik dan prebiotik terhadap penyerapan zat besi dan status zat besi serta mengkaji potensi sinbiotik tepung pisang klutuk fortifikasi zat besi dan Lactobacillus sp. sebagai pangan fungsional untuk mengatasi anemia defisiensi zat besi. Metode; jenis penelitian studi literatur menggunakan data sekunder yang diperoleh dari artikel penelitian asli yang dipublikasikan pada tahun 2010-2020 dengan skrining kriteria inklusi dan eksklusi artikel. Data dianalisis secara deskriptif. Hasil; probiotik dan prebiotik memiliki peran penting dalam meningkatkan penyerapan zat besi. Pisang klutuk merupakan sumber prebiotik inulin dan fruktooligosakarida yang berperan secara signifikan menurunkan pH dan meningkatkan jumlah probiotik di usus. Lactobacillus sp. yang berperan sebagai probiotik terbukti dapat meningkatkan produksi metabolit bakteri, sekresi musin, dan respon anti-inflamasi, serta dapat meningkatkan kelarutan dan penyerapan zat besi oleh divalent metal transporter-1 di usus. Prebiotik pisang klutuk dan probiotik Lactobacillus sp. berpotensi dimanfaatkan sebagai produk sinbiotik yang dapat meningkatkan penyerapan zat besi. Pemberian zat besi yang dibersamai oleh produk sinbiotik ini berpotensi lebih optimal dalam menangani anemia defisiensi zat besi. Kesimpulan; sinbiotik tepung pisang klutuk terfortifikasi zat besi dan Lactobacillus sp. berpotensi dikembangkan menjadi pangan fungsional untuk mengatasi anemia.
Copyrights © 2022