<![CDATA[Sebagai bagian dari negara berkembang, Indonesia masih dalam proses pada pembangunan ekonomi. Sebagai penunjang dalam pembangunan tersebut setiap wilayah memiliki sektor unggulan yang diharapkan mampu membawa dampak yang signifikan bagi pendapatan daerah dan kesejahteraan masyarakatnya. Kesejahteraan dapat diukur melalui indeks pembangunan manusia (yang terdiri dari pendidikan, kesehatan, dan standar hidup layak). Saat ini pariwisata NTB menjadi andalan untuk meningkatkan pendapatan asli daerah dan pendapatan perkapita masyarakatnya, maka dalam penelitian ini mewakili variabel pariwisata, peneliti menggunakan data banyaknya kunjungan wisatawan dalam negeri dan wisatawan mancanegara ke provinsi Nusa Tenggara Barat, lalu menggunakan angka indeks produksi untuk mengukur perubahan produksi yang diakibatkan oleh inflasi dan menggunakan data inflasi sebagai bagian dari kemampuan/daya beli masyarakat. Data inflasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah angka inflasi dari 2 kota besar di Nusa Tenggara Barat yaitu Lombok dan Bima, seluruhnya diperoleh dari BPS periode 2010-2016 (time series). Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah OLS (ordinary least square) dengan regresi liner berganda dan uji asumsi klasik menggunakan ekonometrika serta diolah melalui eviews. Melalui uji parsial ketiga variabel independen yaitu kunjungan wisatawan, indeks produksi dan inflasi, hanya variabel inflasi yang tidak memiliki pengaruh signifikan, artinya inflasi di NTB dapat terkendali. Angka koefisien determinasi 99% artinya ketiga variabel independen tersebut dapat menjelasskan variabel dependennya (IPM) sebesar 99%. Dan model regresi bersifat BLUE]]>
Copyrights © 2022
