AbstrakPenelitian ini bertujuan untuk memahami bagaimana pengelola BAZNAS Kabupaten Berau memaknai akuntabilitas pengelolaan zakat, infaq, dan shadaqah. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan paradigma interpretif dan menggunakan pendekatan fenomenologi. Dalam penelitian ini terdapat 5 Informan yang merupakan pihak BAZNAS yang berkaitan langsung berhubungan dengan proses pengambilan keputusan dan memiliki pengalaman berinteraksi dengan stakeholders (pemerintah/ DPRD, muzakki dan mustahiq). Data penelitian diperoleh melalui observasi, wawancara mendalam dan dokumentasi. Tah apan analisis data terdiri dari epoche, reduksi fenomenologi, variasi imajinasi dan sintesis makna dan esensi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa fakta akuntabilitas pengelolaan ZIS di BAZNAS Kabupaten Berau merupakan suatu pemberian informasi dan pertanggungjawaban dalam perspektif internal dan eksternal organisasi. Pengelola BAZNAS Kabupaten Berau memaknai akuntabilitas sebagai bentuk membingkai amanah wal amilin, merajut ukhuwah islamiyah dengan penyalur dana, sikap profesional dalam program yang digulirkan, dan transparansi dalam pelaporan pengelolaan ZIS. Makna yang dirasakan pengelola BAZNAS Kabupaten Berau merupakan sebuah wisata hati dan “kehati-hatian” dalam pengelolaan dana umat. Pertanggungjawaban yang dilakukan merupakan suatu bentuk “menyelamatkan diri secara dunia dan akhirat”. Secara dunia adalah dengan patuh pada hukum dan perundang-undangan, dan secara akhirat adalah taat atas perintah Allah SWT.Kata Kunci : Akuntabilitas, Pengelolaan ZIS, BAZNAS Kabupaten Berau, Fenomenologi AbstractThis study is to understand the view of employee of BAZNAS Berau interpreted the accountability of zakat, infaq, and shadaqah management. This study is qualitative research with interpretive paradigm and used phenomenology method. In this research there are 5 informants which is the employee of BAZNAS that directly related to decision making process and have experience interact with stakeholders (government / DPRD, muzakki and mustahiq). The data obtained through observations, deep interview and documentation. Stages of data analysis consist of epoche, phenomenology reduction, variation of imagination, and synthesis of meaning and essence. The results showed that the accountability practice of BAZNAS Berau is provision of information and accountability in internal and external perspectives of organizations. Employee of BAZNAS Berau interpreted the accountability as a framework of “amanah wal amilin” framework, knit the “ukhuwah islamiyah” with funder, professional attitude in the ZIS program’s, and transparency in reporting of ZIS management. The meaning perceived employee of BAZNAS Berau is a tour of the heart and "circumspection" in the management of the people's fund. Accountability is a form of "save the world and the hereafter". The world is obedient to law and legislation, and in the Hereafter is obedient to the command of Allah SWT.Abstract english version, written using Time New Roman-11, italic. Abstract contains research aim/purpose, method, and reseach results; written in 1 paragraph, single space among rows, using past tense sentences.Keywords: Accountability, ZIS Management, BAZNAS Berau, Phenomenology
Copyrights © 2019