Jurnal Teknologi Pertambangan
Vol 7, No 1 (2021): Maret

STUDI KARAKTERISTIK MASSA BATUAN DAN EVALUASI PENYANGGA KAYU PADA LUBANG TAMBANG BATUBARA BMK-35 CV.BARA MITRA KENCANA KEC. TALAWI, KOTA SAWAHLUNTO, SUMATERA BARAT

Renaldo Pratama (Jurusan Teknik Pertambangan Fakultas Teknologi Mineral, UPN “Veteran” Yogyakarta)
Barlian Dwi Nagara (Jurusan Teknik Pertambangan Fakultas Teknologi Mineral, UPN “Veteran” Yogyakarta)
Bambang Wisaksono (Jurusan Teknik Pertambangan Fakultas Teknologi Mineral, UPN “Veteran” Yogyakarta)



Article Info

Publish Date
04 Mar 2021

Abstract

Beberapa kendala yang sering ditemui di lubang bukaan tambang CV. BMK ialah adanya retakan dan patahan pada kayu penyangga. Retakan dan patahan ini sering terjadi dikarenakan rancangan antar penyangga yang tidak sesuai dengan tegangan bending pada massa batuan, sehingga menyebabkan kekuatan kayu tidak sanggup menahan beban batuan di sekitarnya. Retakan dan patahan ini terjadi dengan waktu atau periode yang tidak menentu (tidak terprediksi).Penelitian yang dilakukan adalah dengan melakukan pengamatan terhadap kondisi massa batuan, pengujian sifat mekanik batuan dan pengujian sifat mekanik pada kayu yang digunakan sebagai penyangga. Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui karakteristik dan tegangan bending massa batuan, mengetahui faktor keamanan penyangga kayu yang digunakan pada lubang tambang pada jarak 2 meter dan mengevaluasi pemasangan penyangga kayu yang digunakan di lubang tambang BMK-35.Berdasarkan metode analitik yang digunakan dengan kriteria keruntuhan Hoek Brown, nilai faktor keamanan (FK) pada sistem penyanggan pada lubang bukaan dengan dimensi lebar 2,5 m dan tinggi 2 m dengan jarak antar set 2 m pada bagian cap penyangga jenis kayu Kolek Lansek (FK=1,12), Medang (FK=0,72), Kaliandra (FK=0,40), Nyawai (FK=0,37) dan Cempedak (FK=0,57), dapat disimpulkan bahwasanya kelima jenis kayu tersebut tidak aman dan harus selalu dilakukan penyisipan setiap terjadi retakan atau patahan. Sementara itu pada bagian side post yaitu diketahui bahwasanya kayu jenis Kolek Lansek (FK=3,30), Medang (FK=2,13), dan Cempedak (FK=1,68) aman untuk jarak 2 meter sementara kayu jenis Kaliandra (FK=1,19), Nyawai (FK=1,09), tidak aman untuk jarak 2 meter.Oleh karena itu , untuk mencapai FK ≥ 1,5 harus mengikuti rekomendasi cap dan side post yaitu jarak yang aman untuk kayu jenis Kolek Lansek (1,5 meter), Medang, Kaliandra dan Cempedak (0,5 meter), sedangkan Nyawai tidak direkomendasikan untuk digunakan sebagai penyangga tambang bawah tanah.

Copyrights © 2021