Menjamurnya jumlah Pedagang Kaki Lima (PKL) baik di perkotaan maupun di lingkungan pedesaan, di salah satu sisi membawa dampak yang positif bagi pertumbuhan ekonomi di Indonesia, tetapi di sisi lain juga menimbulkan permasalahan baru terkait bertambahnya konsumsi energi listrik baik untuk lampu penerangan maupun untuk sarana hiburan. Sumber energi listrik yang digunakan oleh para PKL diantaranya berbahan bakar minyak yang kurang ramah terhadap lingkungan ataupun energi listrik baik dari sumber listrik legal maupun illegal, yang semuanya akan menjadi beban bagi PLN sebagai penyedia ketenagalistrikan terbesar di Indonesia. Hal ini terjadi karena para PKL berada pada dilema yang terjadi antara sisi biaya listrik serta legalitas sumber listrik itu sendiri. Â Dari beberapa pengamatan yang dilakukan pada umumnya para PKL banyak menggunakan wajan penggorengan untuk proses produksinya serta lampu listrik sebagai sarana penerangan warungnya. Berangkat dari pengamatan tersebut maka dimunculkanlah inisiatif untuk memanfaatkan energi panas dari wajan penggorengan para PKL untuk diubah menjadi energi listrik yang dapat digunakan sebagai sarana penerangan saat warung PKL tersebut beroperasi. Mekanisme elektrik digunakan sebagai pendekatan untuk melakukan perubahan dengan cara mengumpulkan energi panas yang berasal dari wajan penggorengan menjadi energi listrik untuk menghidupkan lampu sebagai sarana penerangannya.Kata kunci: Energi Panas, Energi Listrik, Mekanisme Elektrik
Copyrights © 2010