Fakultas Pertanian
Vol 2, No 2 (2014)

TINGKAT PEMATANGAN OOSIT KAMBING YANG DIKULTUR SECARA IN VITRO SELAMA 26 JAM

Beni, V ( Program Studi Peternakan)
Marhaeniyanto, Eko ( Program Studi Peternakan)
Supratini, Nonok ( Program Studi Peternakan)



Article Info

Publish Date
30 Dec 2014

Abstract

Penelitian ini dimulai pada tanggal (25 Juli- 25 Desember 2013) di Laboratorium Sentral Ilmu Hayati (LSIH), Universitas Brawijaya di Jl. Veteran Malang. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan oosit kualitas A/B, yang dikultur secara in vitro selama 26 jam. Materi yang digunakan adalah ovarium kambing diperoleh dari rumah potong hewan (RPH) Sukun Malang. Ovarium dari RPH dibawah ke laboratorium dengan diletakkan didalam termos suhu 36℃-38℃. Cairan yang digunakan, FBS 10% ml + FSH 20 ml + HCG 35 ml + MEM dan alkohol 70%. Metode penelitian ini adalah percobaan menggunakan rancangan acak lengkap (RAL ) dengan tingkat pengamatan oosit kualitas A/B, ekspansi cumulus dan polar bodi dalam minimal essential medium (MEM) secara in vitro selama 26 jam dan dilakukan pengulangan sebanyak 5 kali. Hasil penelitian menunjukkan tingkat pematangan oosit kambing yang dikultur selama 26 jam dengan jumlah semua (Ovarium 73), (oosit 61), (Kualitas A/B 61), dan ekspansi kumulus (1;3), (2;12), (3;46), menunjukkan pematangan oosit berbeda nyata (P < 0.05). Disarankan untuk melakukan penelitian lanjutan tentang ovarium kambing dengan minimal essential medium (MEM), dengan tingkat pematangan oosit kambing terhadap pengembangan oosit ekspspansi kumulus. agar data yang di hasilkan lebih lanjut perlu dilakukan dengan perlakuan yang lebih banyak oosit kambing

Copyrights © 2014