Pendahuluan: Kejadian balita pendek atau biasa disebut dengan stunting merupakan salah satu masalah gizi yang dialami oleh balita di dunia saat ini. Pola asuh yang kurang baik terutama pada perilaku dan praktik pemberian makan dimana ibu tidak memberikan asupan gizi yang baik dan cukup bagi anak. Faktor lingkungan merupakan salah satu aspek yang mempengaruhi proses tumbuh kembang balita dan memberikan resiko terhadap terjadinya stunting. Tujuan: Untuk mengetahui hubungan pola Pemberian Makan, Pola Asuh dan Sanitasi Lingkungan dengan kejadian stunting pada balita usia 12-59 bulan di PMB Bidan Neneng Mariyani Desa Babakan Kecamatan Ciseeng (2021). Metode: Menggunakan desain cross-sectional. Populasi pada penelitian ini 135 balita stunting, menggukanan teknik proportionate stratified random sampling yaitu sebanyak 56 balita stunting yang memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi. Pengumpulan data menggunakan kuesioner, data diuji dengan analisis Chi-Square. Hasil: Hasil uji statistik bahwa hubungan antara pola makan dengan kejadian stunting diperoleh nilai p-value = 0.01 < α = 0.05, hubungan antara pola asuh orang tua dengan kejadian stunting diperoleh nilai p-value = 0.020 < α = 0.15, dan hubungan antara sanitasi lingkungan dengan kejadian stunting diperoleh nilai p-value = 0.311 > α = 0.05 pada Balita Usia 12-59 Bulan. Kesimpulan: Terdapat hubungan anatara pola pemberian makan dan pola asuh dengan kejadian stunting. Tidak ada hubungan dengan sanitasi lingkungan terhadap kejadian stunting, yang dikarenakan kondisi lingkungan sudah cukup baik.
Copyrights © 2023