Angka kejadian tuberkulosis paru (TB Paru) di Indonesia masih masih cukup tinggi. Tingginya kejadian TB Paru salah satunya disebabkan karena masih rendahnya capaian pengobatan. Terlaksananya pengobatan pasien TB Paru memiliki kaitan dengan dukungan keluarga selama program pengobatan. Penelitian ini memiliki tujuan untuk mengetahui hubungan dukungan keluarga dengan kepatuhan minum obat pada pasien TB Paru. Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian kuantitatif cross sectional dengan melibatkan 47 responden yang dipilih dengan menggunakan tekhnik consecutive sampling dan menggunakan kuesioner dukungan keluarga dan kuesioner Morisky Medication Adherence Scale-8. Selanjutnya data hasil penelitian dianalisis menggunakan uji Spearman Rank. Hasil penelitian menunjukkan bahwa hampir setengah responden dengan dukungan keluarga suportif memiliki tingkat kepatuhan pengobatan tinggi yaitu sebanyak 14 responden (29,8%), dan hampir setengah responden dengan dukungan keluarga non-suportif memiliki tingkat kepatuhan pengobatan sedang yaitu sebanyak 19 responden (40,4%) dengan p value = 0,000 <α = 0,05 dan nilai koefisien korelasi 0,801 yang artinya ada hubungan dukungan keluarga dengan kepatuhan minum obat pada pasien TB Paru. Berdasarkan hasil tersebut keluarga diharapkan agar mengikutsertakan keluarga dalam pengobatan pasien TB Paru. 
                        
                        
                        
                        
                            
                                Copyrights © 2022