Sikap kehidupan manusia di Jawa telah digambarkan dalam lakon pewayangan sebagai bukti hasil kebudayaan dan dijadikan kesenian wayang yang sangat luar biasa, sehingga wayang menjadi ensiklopedia bagi kehidupan masyarakat khususnya di Jawa. Pada pementasan wayang dianggap memiliki identitas simbolik orang jawa. Sebab cerita dan tokoh-tokoh wayang digunakan sebagai tuntunan di masyarakat juga berfungsi sebagai tontonan yang dapat dijadikan sebuah hiburan. Tulisan ini bertujuan untuk menyampaikan persepsi masyarakat Jawa mengenai pementasan wayang sebagai media dakwah islam. Artikel ini menggunakan metode penelitian literasi. Teknik pengumpulan datanya dengan mengambil di pustaka dengan cara membaca, mencatat dan mengolah bahan dari beberapa referensi seperti jurnal, skripsi dan artikel. Kesimpulan tulisan ini yaitu terdapat banyak persepsi masyarakat jawa mengenai pementasan wayang sebagai dakwah islam, yaitu sebagian masyarakat awalnya beranggapan bahwa wayang adalah tontonan yang membosankan. Demikian dengan adanya dakwah yang dibawa oleh wali sanga menggunakan media wayang yang sudah menjadi tradisinya di masyarakat, yang didalamnya dimasukkan atau terkandung nilai- nilai positif serta terdapat ajaran agama islam, maka masyarakat jawa pada waktu itu sudah beranggapan bahwa wayang sudah mengandung ajaran agama islam yang harus dipelajari dan dihayati,
Copyrights © 2023