Angka Kejadian sepsis sekitar 6% pasien yang ada di rumah sakit. Sepsis yang tidak tertangani dengan baik akan berkembang menjadi syok septik yang akan meningkatkan mortalitas sebesar 50 – 70 %. Gagal Ginjal Akut (GGA) terjadi pada 58-87% pasien dengan syok sepsis. Pada 70% kasus GGA yang disebabkan oleh sepsis dapat memburuk dan memerlukan renal replacement therapy (RRT). Continuous Renal Replacement Therapy (CRRT) merupakan salah satu modalitas RRT yang baik untuk pasien syok septik. Seorang Laki-laki berusia 51 tahun, rujukan dari ICU Rumah sakit lain dengan diagnosa respiratory failure, syok sepsis, pneumonia Hospital Assosiated Pneumonia (HAP), diabetic foot dengan osteomyelitis pedis dextra, GGA Stage 3 dan Diabetes Mellitus (DM) Tipe 2. Dari klinis pasien sesak, penurunan kesadaran, disertai syok yang membutuhkan vasopressor dan dari laboratorium didapatkan ureum 277 mg/dl serta foto thorax didapatkan kesan pneumonia. Tatalaksana pada pasien ini dilakukan pemberian antibiotik, amputasi kaki kanan dan CRRT sebagai modalitas terapi GGA. CRRT dilakukan dengan mode Continuous Venovenous Hemodialysis elama 3 hari. Pada hari ke lima klinis pasien membaik sehingga dapat pindah keluar dari ICU. Pada kondisi syok sepsis dengan GGA, CRRT dapat menjaga stabilitas hemodinamik pasien, mengeluarkan toksin dari ginjal, menyaring sitokin dan endotoksin, mengoreksi asam-basa dan elektrolit, mengontrol volume cairan dengan tepat, memodulasi respon imun sehingga mempercepat renal recovery dan memperbaiki kondisi klinis pasien.
Copyrights © 2023