Daerah Aliran Sungai (DAS) Biyonga merupakan bagian dari DAS Limboto dan sekaligus menjadi daerah tangkapan air dari Danau Limboto. DAS Biyonga memiliki nilai penting bagi kehidupan masyarakat karena potensi ekonomi sumberdaya alam yang sangat besar. Saat ini DAS Biyoga memiliki kerentanan terhadap lingkungan akibat adanya perubahan pengunaan lahan yang berada di bagian hulu DAS. Meluasnya lahan kritis di DAS Biyonga di bagian hulu mengakibatkan terjadinya banjir di daerah Limboto. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi kelas penggunan lahan di DAS Biyonga pada tahun 2000, 2010 dan 2020 serta menganalisa pola perubahan penggunaan lahan di DAS Biyonga dari tahun 2000 sampai dengan 2020. Metode yang digunakan yaitu pendekatan analisis spasial dan metode survei lapangan. Pendekatan analisis spasial digunakan untuk melakukan analisa perubahan penggunaan lahan tahun 2000 sampai dengan 2020 dengan memanfaatkan teknologi Sistem Informasi Geografis. Metode survei lapangan dilakukan dalam hal groundcheck terhadap hasil interpretasi penggunaan lahan dari data citra satelit. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan lahan tahun 2020 didominasi oleh pertanian lahan kering seluas 3.744 ha (50,65%). Perubahan penggunaan lahan dari tahun 2000 sampai 2010 didominasi oleh berkurangnya luas hutan sebesar 254 ha dan bertambahnya permukiman sebesar 168 ha. Pada tahun 2010 sampai 2020 didominasi oleh bertambahnya pertanian lahan kering sebesar 322 ha dan berkurangnya semak belukar sebesar 219 ha. Hasil analisa menunjukkan bahwa pola perubahan penggunaan lahan yang terjadi di DAS Biyonga didominasi oleh perubahan penggunaan lahan hutan menjadi pertanian lahan kering, semak belukar menjadi pertanian lahan kering dan sawah menjadi permukiman.
Copyrights © 2021