Pemerintah Pekanbaru mulai memikirkan makanan alternatif selain beras yang bisa dikonsumsi oleh seluruh kalangan masyarakat. Program diversifikasi pangan dapat mendorong pembangunan cadangan pangan. Cadangan pangan tidak harus bertumpu pada beras saja tetapi bisa pada jagung dan ubi kayu yang banyak terdapat di Kota Pekanbaru dengan cara merubah pola konsumsi masyarakat. Berbagai upaya dilakukan oleh pemerintah Kota Pekanbaru dalam hal percepatan diversifikasi pangan, diantaranya adalah dengan upaya peningkatan produksi jagung. Peningkatan produksi jagung. Bagi petani jagung yang penting adalah bagaimana memperoleh produksi yang optimun dan pendapatan yang maksimal dari usahatani jagung. Ada dua hal yang menentukan untuk mendapatkan pendapatan yang maksimal yaitu bagaimana mengelola biaya yang akan dikeluarkan dan harga jual jagung. Penelitian ini mengkaji bagaimanakah hubungan antara ouput dengan biaya total yang dikeluarkan pada usahatani jagung di Kota Pekanbaru dengan menggunakan pendekatan fungsi biaya total kubik. Fungsi Biaya total kubik yang diperoleh dapat digunakan untuk menduga hubungan antara biaya yang dikeluarkan dengan produksi yang dihasilkan. Harga output minimal yang diperoleh dari model fungsi penawaran yang diturunkan dari fungsi biaya total kubik adalah sebesar Rp. 1142 per kg dan produksi yang dihasilkan pada tingkat harga tersebut adalah 3270. 58 kg. petani berproduksi berada dalam daerah yang rasional untuk berproduksi Kata kunci: Fungsi biaya, usahatani jagung, produksi
Copyrights © 2016