Konsumsi rumah tangga masyarakat merupakan kegiatan ekonomi, secara agregat akan berpengaruh terhadap pendapatan nasional (PDB/PDRB) dan pertumbuhan ekonomi. Pengeluaran konsumsi rumah tangga erat hubunganya dengan besarnya pendapatan yang diperoleh oleh rumah tangga. Pendapatan yang diterima oleh rumah tangga akan dialokasikan untuk konsumsi dan tabungan. Tambahan pendapatan akan memperlihatkan pola kecendrungan konsumsi rumah tangga. Perbandingan besarnya tambahan pengeluaran konsumsi terhadap tambahan pendapatan disebut kecendrungan marjinal untuk mengkonsumsi (marginal propensity to consume). Setiap masyarakat mempunyai kebiasaan tertentu untuk mengalokasikan besaran pendapatannya untuk konsumsi dan tabungan Masyarakat yang tingkat kehidupan ekonominya relatif belum mapan, angka MPC relatif besar, artinya sebagian besar tambahan pendapatan mereka dialokasikan untuk konsumsi. Hal sebaliknya berlaku bagi masyarakat yang kehidupan ekonominya relatif mapan. Provinsi Riau terdiri dari sepuluh wilayah kabupaten dan dua kotamadya, yang masing-masing daerahnya mempunyai kecendrungan mengkonsumsi yang mungkin berbeda antar wilayah. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Provinsi Riau maupun daerah tingkat dua yang ada di Provinsi Riau menunjukkan bahwa PBRB secara signifikan berpengaruh terhadap tingkat konsumsi. Nilai MPC yang diperoleh dari seluruh daerah tersebut berkisar dari 0,231 sd 0,673. Untuk daerah tingkat dua di Provinsi Riau Nilai MPC terkecil di Indragiri Hilir dan MPC terbesar di Kampar. Sementara nilai MPC Provinsi Riau sebesar 0, 732
Copyrights © 2020