Pada umumnya kelapa di Kabupaten Indragiri Hilir dipasarkan dalam bentuk primer, atau belum diolah lebih lanjut. Dengan demikian nilai ekonomi produk kelapa tersebut sangat rentan terhadap fluktuasi musim yang menyebabkan nilai jualnya menjadi rendah dan menimbulkan kerugian di pihak petani. Sebagai salah satu sentra produksi kelapa terbesar, pendapatan petani sangat ditentukan oleh kontribusi hasil usahatani komoditas kelapa tersebut. Pendapatan petani disamping dipengaruhi oleh tingkat produktivitas, juga sangat dipengaruhi oleh harga jual produk yang dihasilkan. Harga kelapa cenderung ditentukan oleh pedagang, sehingga harga yang diterima petani relatif rendah Temuan utama dari penelitian ini bahwa seluruh kecamatan di Kabupaten Indragiri Hilir memiliki potensi yang besar dalam pengembanagn kopra putih ditinjau dari tata letak dan luas wilayah, kondisi geografi dan tofografi, kondisi hidrologi dan jenis tanah, dan kondisi perkembangan perkebunan kelapa. Perolehan pendapatan pelaku usaha kopra putih di Kabupaten Indragiri Hilir tergolong tinggi dengan rata-rata pendapatan sebesar Rp. 11.145.476.237,44 per tahun. Untuk menunjang usaha pengembangan produk kopra putih maka perlu upaya untuk meningkatkan kuantitas dan kontinuitas bahan baku kelapa. Peremajaan dan perluasan lahan kelapa dengan produktivitas yang tinggi melalu penerapan prinsip-prinsip good agriculture practices perlu dilakukan oleh Pemerintah dan Pemerintah Daerah Kabupaten Indragiri hilir. Disamping itu, Upaya meningkatkan akses ke lembaga keuangan para pelaku usaha maupun calon pelaku usaha perlu dilakukan oleh Pemerintah, Pemerintah Daerah Kabupaten Indragiri Hilir, Perguruan Tinggi, dan Lembaga Swadaya Masyarakat.
Copyrights © 2022