Saat ini keberadaan media sosial di Indonesia terbukti sangat efektif sebagai media komunikasi publik untuk menebarkan berita bohong (hoax), mengekspos ujaran kebencian (hate speech) yang merupakan penyebab munculnya sikap intoleransi dan suburnya paham radikalisme. Padahal bagi digital native, yaitu generasi yang lahir dan besar di tengah gempuran kemajuan teknologi digital yang sedemikian pesat, rasanya mustahil dipisahkan dari media sosial. Oleh karena itu dianggap penting untuk melakukan Program Kemitraan Masyarakat berupa pelatihan dan pendampingan literasi digital untuk membekali generasi muda (digital native) dalam upaya menangkal konten negatif (berita bohong, ujaran kebencian dan paham radikalisme). Dengan adanya literasi digital diharapkan mitra memiliki kemampuan menggunakan teknologi informasi dan komunikasi (TIK), untuk menemukan, mengevaluasi, memanfaatkan, membuat dan mengkomunikasikan konten/informasi, dengan kecakapan kognitif maupun teknikal sesuai dengan kerangka literasi digital di Indonesia. Beberapa kegiatan pengabdian masyarakat ini berupa pembekalan Kerangka Literasi Digital di Indonesia dalam bentuk kegiatan ceramah, tanya jawab, simulasi dan workshop (praktik). Serta mendampingi mitra untuk menghasilkan karya yang lebih bermakna bagi diri, lingkungan maupun masyarakat luas. Hasil yang diperoleh menunjukkan bahwa mitra paham, antusias dan memiliki kemampuan menggunakan teknologi informasi dan komunikasi (TIK), untuk menemukan, mengevaluasi, memanfaatkan, membuat dan mengkomunikasikan konten/informasi, dengan kecakapan kognitif maupun teknikal jauh lebih baik dari sebelumnya.
Copyrights © 2019