Air Asam Tambang (AAT) adalah salah satu hasil samping kegiatan pertambangan. Air Asam Tambang jika tidak dikelola dengan benar dapat menurunkan kualitas air di sekitar lokasi. Pada umumnya pengolahan AAT belum optimal dalam menurunkan kandungan pencemar AAT. Hal ini dikarenakan jenis bahan kimia dan proses pengadukan tidak sesuai dengan kriteria desain. Penelitian ini menggunakan dua jenis koagulan yaitu Al2(SO4)3 (tawas) dan PAC, proses pengadukan koagulasi dan flokulasi dilakukan secara hidrolis. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui kinerja koagulan tawas dan PAC dalam menurunkan parameter Fe dan Mn. Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu metode eksperimental kuantitatif. Pengadukan hidrolis pada koagulasi menggunakan model pipa melingkar dan pada flokulasi menggunakan gravel bed flocculator dengan media kerikil. Jenis aliran pada reaktor dilakukan secara kontinyu. Adapun variasi pada penelitian ini yaitu variasi dosis koagulan tawas dan PAC serta variasi waktu kontak. Hasil penelitian menunjukkan variasi dosis dan waktu kontak koagulan tawas lebih efektif dalam menyisihkan parameter Fe, sementara koagulan PAC lebih efektif dari pada koagulan tawas dalam menyisihkan parameter Mn.
Copyrights © 2023