Jalan merupakan sarana transportasi darat untuk tujuan pemenuhan kebutuhan ekonomi sehingga harus dipertahankan dalam kondisi baik. Air laut (genangan) menjadi salah satu faktor dari penyebab terjadinya kerusakan bagi konstruksi jalan dengan perkerasan aspal khususnya daerah pesisir pantai. Penelitian ini bertujuan mengetahui seberapa besar pengaruh air laut terhadap karakteristik campuran Lataston Lapis Permukaan (HRS WC). Campuran yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari campuran aspal normal (air tawar) dan campuran aspal terendam dengan air laut dengan menggunakan metode penelitian kuantitatif. Karakteristik yang diukur adalah stabilitas, kelelehan, marshall quotient (MQ), void in mixture (VIM), dan void in mineral Aggregate (VMA) dengan menggunakan alat uji Marshall. Penelitian dilakukan dengan dua variasi rendaman, yaitu perendaman selama 24 jam dan 48 jam, menggunakan 30 sampel. Jumlah kadar aspal yang digunakan pada masing-masing sampel yaitu 6%, 6,5%, 7%, 7,5%, dan 8%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat pengaruh akibat perendaman air laut, baik pada perendaman dengan air laut 24 jam maupun 48 jam. Secara keseluruhan, semakin lama campuran aspal yang direndam dalam air laut, akan berpengaruh pada peningkatan nilai VIM, VMA, dan kelelehan, sedangkan pada stabilitas dan nilai marshall quotient (MQ) akan mengalami penurunan mengakibatkan kehilangan durabilitas atau keawetan.
                        
                        
                        
                        
                            
                                Copyrights © 2022