Korps Marinir merupakan salah satu Komando Utama Operasi (Kotama Ops) TNI di bawah komando langsung Panglima TNI. Dalam perjalanan sejarah, Korps Marinir telah menunjukkan kepada bangsa Indonesia kemampuannya sebagai pasukan pendarat amfibi.Untuk menunjang tugas pokok tersebut Korps Marinir membutuhkan pemimpin yang memiliki kemampuan serta kecakapan dalam melaksanakan tugas. Dalam hal ini Akademi Angkatan Laut sebagai lembaga yang memiliki fungsi membentuk calon calon perwira TNI Angkatan Laut termasuk calon perwira TNI Korps Marinir yang kelak nanti akan menjadi pemimpin Korps Marinir. Taruna Korps Marinir dituntut untuk dapat memahami materi di bidang militer taktik, salah satunya mengenai Taktik Kondisi Tertentu yakni perang lawan gerilya. Permasalahan dalam penelitian ini yakni kurangnya jumlah pelatih dan pendukung dalam pelaksanaan latihan, kurangnya sarana dan prasarana dan kurangnya materi yang diterima oleh taruna. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif dengan teori manajemen sebagai pedoman. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengoptimalisasi latihan perang lawan gerilya dengan tujuan meningkatkan kemampuan penanggulangan separatisme taruna korps marinir sehingga setelah lulus Pendidikan akan menjadi danton yang siap ditugaskan untuk menanggulangi Gerakan separatisme bersenjata. Berdasarkan analisis yang telah dilakukan hal-hal yang perlu dioptimalkan antara lain penambahan jumlah pelatih dan pendukung, pembaruan sarana dan prasarana, penggunaan teknologi modern dalam pelaksanaan latihan dan pembentukan mata kuliah sendiri operasi perang lawan gerilya. Hasil dari penelitian ini adalah meningkatnya kemampuan penanggulangan separatisme Taruna Korps Marinir
Copyrights © 2022