Indonesia merupakan produsen kakao terbesar ketiga setelah pantai gading dan Ghana. Hasil kakao indonesia tahun 2011 sebesar 0.12 ton/ha, Sulawesi tengah tahun 2013 0,52 ton/ha dan kabupaten poso tahun 2013 0,76 ton/ha. Hasil tersebut jauh lebih rendah dari target nasional sebesar 2 ton/ha. Salah satu penyebab rendahnya hasil kakao adalah rendahnya kualitas bibit yang disebabkan oleh media tanam yang kurang sesuai. Oleh karena itu telah dilakukan penelitian yang bertujuan untuk mengetahui pengaruh komposisi media tanam terhadap pertumbuhan awal bibit sambung pucuk di desa Didiri kabupaten Poso pada bulan Maret sampai Juli 2017. Perlakuan media campuran tanah, pasir dan pupuk kandang kambing (1:1:1; 2:1:1; 1:2:1; 1:1:2) diulang 6 kali diatur menurut pola rancangan acak kelompok (RAK). Parameter yang diamati adalah persentasi tumbuh, jumlah tunas, jumlah daun dan panjang tunas. Hasil penelitian menunjukkan bahwa komposisi media tanam berpengaruh nyata sampai sangat nyata terhadap jumlah tunas, jumlah daun, dan panjang tunas pada 38 hari setelah penyambungan. Komposisi media tanam campuran tanah, pasir dan pupuk kandang kambing dengan perbandingan 1:1:2 memberikan pertumbuhan awal bibit yang palingbaik.
Copyrights © 2019