Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) masih menjadi masalah kesehatan di Indonesia karena dampak yang ditimbulkan sangatlah besar terhadap penderitanya, tidak hanya pada bayi dan balita, tetapi juga pada orang dewasa. Toksisitas droplet/gas pestisida yang terhisap ditentukan oleh konsentrasinya di dalam ruangan atau di udara, lamanya paparan dan kondisi fisik individu yang terpapar. Individu yang terpapar oleh pestisida bisa mengalami batuk yang tidak juga sembuh, atau merasa sesak di dada . Ini merupakan manifestasi gejala penyakit bronkitis, asma, atau penyakit paru-paru lainnya. Data Puskesmas Rarowatu Utara, menunjukan bahwa ISPA masih menjadi masalah kesehatan dimana dalam tiga tahun terakhir dari tahun 2018-2020 ditemukan penyakit ini selalu berada diperingkat pertama. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Hubungan Pola Penyemprotan Pestisida Terhadap Keluhan Gejala Penyakit ISPA Pada Petani Di Wilayah Kerja Puskesmas Rarowatu Utara Kab. Bombana Tahun 2021. Metode penelitian ini penelitian kuantitatif dengan menggunakan desain penelitian observasional analitik dengan metode cross sectional. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa tidak ada hubungan pola penyemprotan pestisida terhadap keluhan gejala penyakit ISPA pada petani di wilayah kerja Puskesmas Rarowatu Utara Kab. Bombana Tahun 2021 dengan p=0.578. Kesimpulan dari penelitian ini ialah masih banyak terdapat reponden/petani yang memiliki keluhan gejala penyakit ISPA dan tidak ada hubungan antara pola penyemprotan pestida terhadap keluhan gejala penyakit ISPA pada petani di wilayah kerja puskesmas Rarowatu Utara Kab. Bombana.
Copyrights © 2022