Latar Belakang: Kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) di Kabupaten Bojonegoro meningkat dari tahun 2017 sampai tahun 2019. Hal ini menjadi sulit karena wilayah geografis yang sangat luas di setiap Kecamatan. Untuk menganalisis masalah ini, perlu diberikan pemodelan regresi spasial yang memperhitungkan perbedaan wilayah. Tujuan: Menganalisis pengaruh variabel-variabel prediktor terhadap banyaknya kasus DBD per Kecamatan di Kabupaten Bojonegoro dengan model Geographically Weighted Poisson Regression (GWPR). Metode: Menerapkan metode kuantitatif berupa pemodelan GWPR dengan perbandingan kernel yaitu kernel fixed Gaussian, fixed bi-square, adaptive bi-square, dan adaptive Gaussian. Sumber data yang digunakan adalah data sekunder diperoleh dari laporan Badan Pusat Statistik (BPS) dan Dinas Kesehatan Bojonegoro pada tahun 2017-2019 per Kecamatan di Kabupaten Bojonegoro. Hasil: Diperoleh model GWPR terbaik untuk kernel fixed bi-square dengan nilai deviance sebesar 610,5541 dan AIC sebesar 647,6348. Dari 28 Kecamatan di Kabupaten Bojonegoro, kepadatan penduduk memiliki pengaruh signifikan positif pada 1 Kecamatan dan negatif 10 Kecamatan, fasilitas kesehatan mempunyai pengaruh signifikan positif pada 19 Kecamatan dan negatif 1 Kecamatan, dan tenaga kerja kesehatan memiliki pengaruh signifikan positif pada 11 Kecamatan dan negatif 3 Kecamatan. Kesimpulan: Pemodelan GWPR memberikan masukan pengetahuan bahwa kepadatan penduduk, fasilitas kesehatan, dan tenaga kerja kesehatan secara spasial signifikan mempengaruhi kasus DBD di Kabupaten Bojonegoro.
Copyrights © 2022