Uang Kuliah Tunggal (UKT) merupakan kebijakan pemerintah untuk membantu masyarakat kurang mampu memperoleh pendidikan sampai ke perguruan tinggi. Dalam penentuan UKT, Universitas Nusa Cendana menggunakan metode wawancara. Banyaknya jumlah mahasiswa baru yang diwawancarai untuk menetapkan UKT maka mempengaruhi tingkat keletihan dari pewawancara dan juga mempengaruhi keputusan yang diambil tidak lagi bersifat objektif, sehingga perlu sebuah Sistem Pendukung Keputusan (SPK) untuk membantu menangani masalah tersebut. Metode TOPSIS (Technique for Order Preference by Similarity to Ideal Solution) merupakan salah satu metode dalam SPK yang dapat membantu menyelesaikan masalah tidak terstruktur. Sistem akan menyeleksi setiap alternatif menggunakan lima kriteria yaitu pendapatan orang tua, rekening air dan listrik, aset, jumlah tanggungan dan pekerjaan. Hasil dari pengujian senstifitas perubahan bobot, yang paling besar yaitu pada rekening air dan listrik dengan 91.66% dan yang paling sedikit yaitu pada pekerjaan dengan 35%. Sedangkan pengujian akurasi standar memperoleh hasil 26.66%.
Copyrights © 2019