Ca. Cerviks adalah momok bagi para wanita di Indonesia karena angka kejadian Ca servik masih tinggi, Kasus baru ditemukan di Indonesia sebanyak 32.469 jiwa dan angka kematian mencapai 18.279 pertahun, yang artinya ada ± 50 orang wanita yang meninggal dunia akibat Ca. Cerviks (Kompas, 2018). Menurut Prof. DR., dr Andrijono, SPoG bahwa 80% -90% pasien datang ke Rumah Sakit sudah dalam stadium lanjut dan meninggal dalam waktu 2 tahun sehingga rata-rata 40 % - 60 % pasien dalam satu harinya meninggal dunia karena Ca. Cerviks. Data kunjungan pasien RSUD Dr. Wahidin Mojokerto menjadi urutan tertinggi dengan total 224 kunjungan bahkan 189 diantaranya kasus baru Masyarakat harus lebih waspada terhadap ancaman penyakit Ca. Cerviks. Ca Cerviks bukan penyakit menular dan untuk menekan kasus perlu deteksi dini penemuan kasus Ca. Cerviks di masyarakat baik melalui PAP Smear ataupun IVA Test serta pemberian KIE bagi wanita usia subur. Faktor yang dapat meningkatkan kejadian Ca servick : factor usia, status social ekonomi, pengetahuan dan pendidikan.
Copyrights © 2020