Semangat berliterasi, khususnya pengembangan kemampuan menulis karya sastra, perlu terus dipupuk di kalangan siswa SMA. Namun para guru Bahasa Indonesia di SMA/SMK merasa memiliki keterbatasan waktu dalam pembelajaran sastra, khususnya pembelajaran cerpen. Selain itu, tidak semua guru Bahasa Indonesia memiliki kemampuan bersastra. Pentigraf (cerpen tiga paragraf) sebagai sebuah genre baru dalam sastra bisa menjadi alternatif mengatasi keterbatasan waktu. Pelatihan diadakan dengan target bisa menghasilkan Kitab Pentigraf (buku kumpulan pentigraf) sebagai upaya membantu para guru Bahasa Indonesia dalam mengembangkan kemampuan menulis siswa. Semua siswa SMA/SMK Katolik dan Kristen se-Malang Raya diberi peluang untuk bisa mengikuti pelatihan menulis pentigraf. Jumlah sekolah yang memberi tanggapan ada 8 SMA dan 1 SMK dengan jumlah peserta 90 orang. Dari 90 orang tersebut 54 siswa yang menyerahkan pentigraf-pentigraf mereka dan terkumpul lebih dari 200 pentigraf. Setelah diseleksi, terpilih 148 pentigraf dan terkumpul dalam Kitab Pentigraf dengan judul “Gadis Kecil Berpayung Hitam”
Copyrights © 2020