Petani hortikultura Cabe dan sayuran di Desa Wringinanom mempunyai aktivitas mencari madu hutan di Lereng Gunung Semeru. Aktivitas ini dilakukan karena pendapatan dari Cabe dan sayuran tidak sesuai dengan biaya produksi. Harga cabe yang fluktuatif tidak seimbang dengan biaya produksi. Panen cabe dan sayur yang hanya dapat dilakukan 2-3 bulan sekali membuat petani tidak mempunyai pemasukan rutin per bulan. Selain itu pemberlakuan PSBB karena pandemi Covid 19 membuat ekonomi petani lebih terpuruk lagi. Potensi Hutan Lereng Semeru dalam bidang produksi madu tawon alas sangat besar. Sayangnya petani tidak mempunyai pengetahuan dan ketrampilan tentang budidaya lebah madu tawon alas. Tujuan dari program pengabdian adalah Meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan budidaya tawon alas dengan Migreto (Migratory System Technologi). Metode yang digunakan untuk memecahkan masalah adalah 1. Action research, 2. Pemberdayaan Partisipatif (Penyuluhan, Demoplot dan Pelatihan), 3. Metode Pendampingan Budidaya Tawon Alas dengan Migreto, 4. Monevin (monitoring dan evaluasi internal). Hasil Saintifik yang diperoleh Metode Migreto dapat meningkatkan pendapatan dari madu dan berkelanjutan. Hasil implementasi metode adalah 1. Petani dapat melakukan penentuan lokasi budidaya berdasarkan lingkungan yang mendukung, 2. Dapat memecah koloni dari Tawon Alas, 3. Dapat memindahkan dan menempatkan koloni pada stup, 4. Mempunyai ketrampilan menambah sisiran baru, 5. Dapat melakukan penggabungan koloni dan pengangkatan ratu, 6. Dapat melakukan migratory untuk kontinuitas produksi. Simpulan adalah Kegiatan pengabdian meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan petani dalam hal budidaya tawon alas dengan Migreto sehingga produksi madu tawon alas meningkat dan berkelanjutan.
Copyrights © 2020