Pengembaraan atas pengetahuan selama ini hanya berhasil dilakukan melalui pendekatan umum berbasis rasionalitas dan objektivitas. Kekuatan prediksi dan penjelas atas fenomena yang terjadi menjadi tujuan dari pendekatan ini. Namun sayangnya pendekatan tersebut hanya mampu mengungkap realitas sebatas permukaan semata tanpa kesuksesan untuk menggali hakikat makna terdalam. Ternyata, ada pendekatan lain yang bisa menemukan dan mengungkap realitas secara lebih mendalam, yaitu melalui paradigma interpretif yang dikenal dengan riset yang menghasilkan kedalaman dan refleksivitas. Namun sayangnya, kebenaran bahwa paradigma tersebut memiliki kekuatan lebih dalam menguak fenomena yang terjadi harus tersisihkan dan tak berdaya oleh sebab dominasi paradigma positivis di kalangan periset, termasuk di dalamnya peneliti di bidang akuntansi. Auditing sebagai salah satu area akuntansi pun mengalami hal serupa yang harus terbelenggu oleh kestabilan metode penelitian kuantitatif. Seiring perjalanannya, auditing yang selama ini disentuh hanya melalui satu pendekatan, secara perlahan beralih menggunakan paradigma interpretif dan berhasil menyodorkan fakta-fakta baru yang mencengangkan yang belum pernah ditemukan sebelumnya. Paradigma interpretif dengan keunggulannya mampu menghadirkan ragam temuan menarik di ranah auditing yang dapat memperkaya temuan yang selama ini telah dihasilkan.
Copyrights © 2023