Konsumsi pangan hewani di Provinsi Jawa Timur masih rendah jika dibandingkan dengan konsumsi pangan nabati yang mendominasi, sehingga perlu adanya sebuah kebijakan untuk memudahkan rumah tangga untuk meningkatkan konsumsi pangan hewani. Konsumsi pangan hewani seringkali dipengaruhi oleh pendapatan dari rumah tangga dan harga dari komoditi pangan hewani. Tujuan penelitian ini untuk menganalisis pengaruh dari pendapatan, harga dan karakteristik demografi terhadap konsumsi pangan hewani dan perbedaan antara wilayah pedesaan dan perkotaan, dimana permintaan pangan hewani akan diestimasi menggunakan model Quadratic Almost Ideal Demand System (QUAIDS) dan menganalisa sensitivitas rumah tangga terhadap pendapatan, harga dan karakteristik demografi melalui analisis elastisitas permintaan. Hasil penelitian menunjukan bahwa pendapatan dan harga berpengaruh terhadap konsumsi pangan hewani rumah tangga di Jawa Timur. Semua komoditi pangan hewani termasuk barang normal berdasarkan nilai elastisitas pengeluaran. Nilai elastisitas harga bernilai negative dan menunjukan bahwa keempat komoditas termasuk barang yang inelastic. Elastisitas harga silang kelompok pangan hewani di Jawa Timur menunjukan terdapat hubungan saling melengkapi atau komplementer dan. saling menggantikan atau substitusi antar komoditi pangan hewani. Perbandingan elastisitas pengeluaran dan harga (sendiri atau sialng) di perkotaan dan pedesaan di Provinsi Jawa Timur tidak jauh berbeda. Beberapa komoditas pangan hewani di wilayah perkotaan memiliki nilai elastisitas yang lebih tinggi jika dibandingkan dengan pedesaan.
Copyrights © 2023