Proses tempering merupakan  proses pemanasan kembali baja yang sudah dilakukan hardening dan quenching. Penelitian kali ini memiliki rumusan masalah tentang bagaimana dilakukan pengujian heat treatment dengan variable  tempering yang berbeda, dampak terhadap struktur mikro dan kekerasan, serta pengaruh media pendinginan. Tujuan dari dilakukan penelitian ini yaitu untuk mengetahui proses mana yang memberikan hasil terbaik setelah dilakuakan tempering dengan variable berbeda. Pada penelitian ini digunakan material aja karbon S55C untuk diberikan perlakuan panas kemudian menganalisa perlakuan panas terseut terhadap nilai struktur mikro dan kekerasan pada baja S55C. Komposisi dari Baja Karbon S55C terdiri dari 0,55% C, 0,15% Si, 0,6% Mn, 0.02% P, 0,03% S, 0,2% Kr, 0,2% Ni, 0,3% Cu. Standarisasi pengujian kekerasan menggunakan metode Rockwell D dan untuk pengujian metalografi menggunakan stamdar ASTM E3. Pada pengujian ini, perlakuan panas divariasikan dengan metode quenching menggunakan air dan oli, kemudian adanya perlakuan tempering terhadap material pada suhu 300⸰C dan 600⸰C. Pengujian ini mendapatkan hasil Pada pendinginan menggunakan air struktur yang terbentuk dominan martensit, sedangkan pada pendinginan menggunakan oli struktur yang terbentuk ferrit, perlit dan sedikit martensit. Hal ini karena laju pendinginan menggunakan air lebih cepat, sehingga struktur martensit terbentuk. Kemudian perlakuan tempering menunjukan adanya penurunan kekerasan yang sebanding dengan kenaikan suhu tempering. Dengan demikian didapatkan hasil urutan terbaik untuk perlakuan panas material S55C pada pada spesimen B, dengan perlakuan quenching menggunakan oli dan tempering pada suhu 300⸰C. Menghasilkan struktur mikro dominan Perlit dengan kekerasan 36,3 HRD.Kata kunci : Baja S55C, Perlakuan panas, Kekerasan, Metalografi
                        
                        
                        
                        
                            
                                Copyrights © 2023