Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji tentang propaganda media online dalam konflik keberagaman di kawasan wisata budaya dan keagamaan. Penelitian ini menjawab rumusan masalah yang berkaitan dengan penyebab, bentuk dan dampak propaganda media online dalam konflik keberagaman di kawasan wisata budaya dan keagamaan yang berlokasi di Dusun Ranget. Penelitian ini dianalisis dengan Teori Kritis Habermas, Teori Resepsi Stuart Hall, Teori Perubahan Sikap Carl Hovland dan Teori Penguatan Joseph Kalapp. Metode penelitian secara kualitatif deskriptif dengan sumber data diperoleh menggunakan teknik observasi, wawancara dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukan beberapa temuan berikut: Pertama, propaganda tidak hanya dilakukan oleh warga Dusun Ranget melainkan warga daerah lain. Hal ini disebabkan keberadaan Pura Ranget yang berada di kawasan wisata budaya dan keagamaan dianggap melanggar peraturan bersama Meteri Agama dan Menteri Dalam Negeri Nomor 8 dan 9 tahun 2006 tanpa memperhatikan Pasal 28 Ayat 3 peraturan tersebut. Selain itu, propaganda juga disebabkan oleh keinginan melestarikan tradisi sasak yakni kemaliq, legalitas tanah tempat ibadah Pura Ranget yang berada di kawasan hutan dan jauh dari permukiman penduduk, upaya cari panggung berbagai oknum organisasi masyarakat, kemudahan akses media sosial di tengah kurangnya literasi media. Kedua, bentuk propaganada dengan cara membingkai (framing) pesan tertulis maupun foto dengan narasi tertulis melalui Facebook dan WhatsApp. Foto tersebut bernuansa provokatif, misalnya foto saat sholat dan dzikir di dalam area Pura Ranget. Selain itu propaganda dilakukan melalui media berbasis web seperti Blogspot yang dibingkai dalam bentuk cerita pendek (cerpen) dan pemberitaan lainnya. Ketiga, propaganda di media online berdampak pada kehidupan sosial kemasyarakatan, hukum, ekonomi, religiusitas, dan berdampak pada komunikasi masyarakat.
Copyrights © 2023