ABSTRAK Pendahuluan: Pada tahun 2019, infeksi virus SARS-Cov-2 pertama kali dilaporkan di Wuhan, China. Penularan virus SARS-Cov-2 sangat cepat dengan menggunakan media droplet maupun aerosol, sehingga dengan mudah menyebar ke seluruh penjuru dunia. Hingga kini, total jumlah kasus COVID-19 global telah mencapai angka ratusan juta kasus. COVID-19 sendiri telah banyak dilaporkan memiliki hubungan dengan sistem kardiovaskular. Pembahasan: Virus SARS-Cov-2 menginfeksi tubuh manusia dengan cara berikatan pada reseptor angiotensin converting enzyme 2 (ACE2). Selain pada paru-paru, reseptor ACE2 dapat ditemukan pada beberapa organ tubuh lainnya, seperti jantung, hati, ginjal, dan lain-lain. Maka dari itu, pasien COVID-19 sering kali memiliki manifestasi klinis di luar paru-paru. Beberapa kondisi patologik yang terdapat pada pasien COVID-19 (seperti respon imun yang berlebih, disfungsi endotel dan gangguan pembekuan darah, ataupun infeksi langsung dari virus SARS-Cov-2) berpotensi menyebabkan kerusakan pada sistem kardiovaskular. Simpulan: COVID-19 memiliki hubungan erat dengan sistem kardiovaskular. Komorbiditas pada sistem kardiovaskular meningkatkan kerentanan seorang individu terserang COVID-19 dan memperparah perjalanan penyakitnya. Begitu juga sebaliknya, COVID-19 berpotensi memicu gangguan dan penyakit pada sistem kardiovaskular.
Copyrights © 2022