Sehubungan dengan anjuran pemerintah untuk melakukan pembelajaran daring, maka penggunaan ponsel sebagai sarana pembelajaran saat ini sudah tidak dapat dihindari lagi. Pembelajaran online diharapkan siswa mengikuti pembelajaran jarak jauh selama pandemi ini. Namun, seiring berjalannya waktu, mahasiswa yang bosan memahami hak dan kewajiban materinya memilih untuk bermain game daripada belajar atau membaca materi kuliahnya. Berdasarkan permasalahan di atas, maka peneliti membuat alat peraga yang dapat digunakan oleh siswa, khususnya berupa permainan edukatif, untuk meningkatkan pembelajaran tentang hak dan kewajiban siswa. Fase persyaratan, desain, pengkodean, pengujian, dan implementasi digunakan dalam model inkremental untuk pengembangan game. Persyaratan adalah tahap penentuan masalah yang akan dipecahkan, desain adalah tahap penentuan desain game, pengembangan adalah tahap pengembangan game menggunakan mesin game, pengujian adalah tahap di mana game diuji setelah dibuat, dan implementasi adalah tahap di mana game diberikan kepada pengguna. Aplikasi yang dibuat oleh peneliti telah dievaluasi oleh 30 siswa dan 2 guru berdasarkan ISO 9126 Usability Factor, dengan nilai Sub Factor Understanding sebesar 86 persen, Learnability sebesar 86 persen, Operability sebesar 85 persen, Attractiveness sebesar 88 persen, dan Kepatuhan Kegunaan menjadi 90 persen. Nilai rata-rata total sebesar 87 persen, menunjukkan bahwa aplikasi tersebut sangat membantu untuk membantu siswa belajar pengenalan hak dan kewajiban
                        
                        
                        
                        
                            
                                Copyrights © 2023