Latar belakang Cervical Root Syndrome adalah kondisi abnormal akibat penekanan saraf tulang belakang di daerah leher, mengakibatkan nyeri leher yang menyebar ke lengan atau tergantung pada akar saraf yang tertekan, dan kelemahan otot yang tidak terserap. CRS bermasalah adalah adanya nyeri, spasme otot, penurunan kekuatan otot, keterbatasan LGS, penurunan aktivitas fungsional, parastesia, dan atrofi otot. Pemeriksaan fisioterapi meliputi pemeriksaan nyeri dengan VAS, spasme dengan palpasi, kekuatan otot dengan MMT, LGS dengan goometer, aktivitas fungsional dengan NDI, Parasthesia dengan grafik Dermatome, dan atrofi otot dengan midline. Dalam hal ini teknologi yang dipilih adalah TENS, Cervical traction, dan exercise therapy. Penelitian bertujuan untuk mengetahui pengaruh fisioterapi terhadap kondisi CRS dengan modalitas TENS, Traksi Serviks, dan penelitian terapi latihan dilakukan di RSUD Kajen Kabupaten Pekalongan dengan desain penelitian deskriptif analitis. Subyek penelitian adalah pasien dengan kondisi CRS dengan modalitas traksi, TENS, dan terapi olahraga. Metode pengumpulan data analisis penelitian ini dengan metode autoanamnesis, instrumen penelitian berupa nyeri, spasme, LGS, kekuatan otot, aktivitas fungsional, parasthesia, dan atrofi otot. Hasil penelitian 6 kali terapi sebagai berikut: (1) Terdapat penurunan nyeri dari T1=1 menjadi T6=0,5 (2) Tidak terdapat perubahan spasme otot (3) Terdapat peningkatan LGS T1=350 ke T6= 400 (4) Terdapat peningkatan kekuatan otot T1 = 4 menjadi T6 = 5 (5) Tidak terdapat peningkatan antropometri (6) Terdapat peningkatan aktivitas fungsional (7) Terdapat penurunan parastesia. Kesimpulan penelitian intervensi fisioterapi TENS, Traksi Serviks, dan terapi latihan dapat menurunkan pronlematik pada kondisi CRS.
Copyrights © 2021