Pandemi covid-19 memberikan dampak khusus pada sektor pendidikan. Pembelajaran daring dinilai kurang optimal dalam pelaksanaanya karena sulitnya guru untuk mengukur kualitas dan karakter peserta didik sehingga pemerintah menciptakan kurikulum merdeka dengan desain projek penguatan profil pelajar pancasila wadah untuk menutupi ketertinggalan pembelajaran. Tujuan penelitian ini ingin mengidentifikasi pelaksanaan projek penguatan profil pelajar pancasila dalam mengembangkan karakter peserta didik di SMAN 2 Tanggul. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif dengan jenis penelitian studi kasus. Data yang digunakan dalam penelitian ini yakni data primer dan data sekunder. Data primer diperoleh kepala sekolah, wakil kepala sekolah bidang kurikulum, koordinator projek, fasilitator, dan siswa kelas X. Kemudian data sekunder diperoleh dari arsip dan dokumen selama pelaksanaan P5. Teknik pengumpulan data menggunakan observasi, wawancara, dan dokumentasi. Teknik analisis data yang digunakan meliputi reduksi data, penyajian data, penarikan kesimpulan dan verifikasi. Teknik keabsahan data yang digunakan dalam penelitian ini meliputi ketekunan pengamatan dan triangulasi. Hasil penelitian ini menemukan bahwa implementasi projek penguatan profil pelajar pancasila di SMAN 2 Tanggul dilaksanakan dengan melalui empat tahapan, yaitu pengenalan, kontekstual, aksi dan share. Dari tahapan tersebut telah ditemukan bahwa tema-tema yang diangkat seperti kewirausahaan, gaya hidup berkelanjutan, dan bhineka tunggal ika telah memberikan output berupa produk-produk ungulan seperti makanan dan minuman kekinian, pupuk organik, sabun dari limbah, masker, miniatur kebudayaan, buku pop-up, dan majalah dinding 3D. Kegiatan P5 yang telah dilaksakanan juga telah membentuk dan mengembangkan karakter berakhlak, berkebhinekaan global, mandiri, berpikir kritis, dan kreatif pada siswa.
Copyrights © 2023