Perusahaan perlu menerapkan kebijakan yang tepat untuk bisa bersaing di tengah tengah persaingan industri yang saat ini mulai normal pasca pandemi Covid-19 menyerang. Pengendalian dan pengelolaan piutang sangat diperlukan untuk meminimalisir risiko kerugian perusahaan salah satunya kebijakan kredit yang efektif harus diterapkan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisa perputaran piutang di PT. Sarana Insani dengan membandingkan analisis rasio Receivable Turn Over (RTO) dan Average Collection Period (ACP). Penelitian ini menggunakan analisis deskriptif. Sumber data yang diperoleh menggunakan teknik wawancara dan data sekunder yaitu data penjualan kredit dan data piutang yang diolah. Berdasarkan hasil pembahasan, kondisi RTO dan ACP pada tahun 2015 sampai dengan 2020 mengalami fluktuasi, RTO maupun ACP setiap tahun nya perusahaan belum mampu melakukan pengumpulan piutang secara maksimal. Diketahui bahwa kebijakan kredit yang diberikan kepada Customer oleh perusahaan adalah setelah selesai satu partai baru bisa ditagihkan, dan ini kurang efektif karena untuk menunggu satu partai selesai piutang baru dapat ditagihkan. Maka akan mengakibatkan ketidakpastian terkumpulnya piutang, dan investasi dalam piutang tidak akan terprediksi dengan baik. Perusahaan perlu meninjau kembali kebijaksanaan tentang piutang yang dapat ditagihkan setelah satu partai selesai dengan penerapan kebijaksanaan atau metode lain, misalnya ditetrapkan nya kebijakan kredit dengan sistem n/30 atau n/60 sehingga pengumpulan piutang dapat dengan pasti diterima.
                        
                        
                        
                        
                            
                                Copyrights © 2023