Daerah rawan risiko banjir sangat perlu dilakukan identifikasi untuk mengurangi tingkat risiko banjir. Tingkat risiko banjir merupakan fungsi dari bahaya dan kerentanan. Penelitian ini bertujuan untuk menilai risiko banjir berdasarkan hasil analisis spasial dengan Sistem Informasi Geografis (SIG). Peta bahaya banjir dibangun dari data berbasis penginderaan jauh berupa model elevasi digital (DEM), penggunaan lahan, curah hujan harian historis, jaringan sungai, dan data citra satelit yang diterapkan dengan teknik bobot rasio frekuensi (FR). Peta kerentanan dihasilkan dari data sosial, ekonomi, fisik, dan lingkungan yang diterapkan melalui teknik overlay berbobot menggunakan proses hierarki analitik (AHP). Peta risiko yang dihasilkan menunjukkan bahwa 21,93% dan 6,40% dari tota wilayah berada pada tingkat risiko banjir yang sangat tinggi dan tinggi. Penilaian risiko banjir menjadi acuan dalam pengambilan tindakan mitigasi bencana banjir secara struktural dan non-struktural.
Copyrights © 2023