Pendapatan akan meningkat dengan diiringi peningkatan jumlah produksi dan menekan biaya yang dikeluarkan pada proses produksi. Optimalisasi pendapatan menjadi suatu hal yang sangat penting bagi para pengusaha untuk mendapatkan laba yang maksimal. Pada kegiatan produksi pengusaha mendapatkan masalah dalam menentukan berapa banyak input yang harus digunakan atau berapa banyak output yang harus dihasilkan untuk memaksimalkan keuntungan atau laba bersih untuk usahanya. Penentuan jumlah masing-masing input yang digunakan akan menghasilkan output yang maksimum. Apabila petani menggunakan input yang lebih dari satu, maka fungsi produksinya lebih banyak. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui optimalisasi pendapatan pedagang Tempe di sentra industri tempe Kelurahan Yosodadi. Penelitian ini menggunakan penelitian kualitatif. Lokasi penelitian ini adalah di Sentra Industri Tempe yang terletak di Jalan Gurame Kelurahan Yosodadi Metro Timur, Lampung. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini berupa wawancara, dokumentasi, dan observasi di lapangan. Dalam penelitian ini menggunakan analisis data deskriptif kuantitatif dengan mencari pendapatan pedagang tempe di kawasan sentra industri kecil tempe. Sampel dalam penelitian ini adalah Bapak Tuhri yang memiliki usaha yang sudah cukup lama dan cukup besar diantara pedagang tempe di kawasan sentra industri kecil. Hasil Penelitian ini menunjukan bahwa optimalisasi pendapat yang dilakukan oleh bapak Tuhri untuk mendapatkan hasil yang optimal terlihat dari jumlah produksi yang dilakukan dan pengaturan biaya-biaya. Dilihat dari produksinya, pak Tuhri mensiasati produk Tempenya dengan dua tipe yaitu bungkus plastik dan bungkus daun. Optimalisasi lain yang dilakukan oleh bapak Tuhri dalam mencari pendapatan adalah dengan menghemat biaya-biaya. Dalam penelitan ini, menurut bapak Tuhri biaya yang biasa dihemat dari proses produksi adalah pada bahan bakar dan pengaturan gaji karyawan
Copyrights © 2022