Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh dosis pupuk NPK dan konsentrasi mikrobia rhizosfer terhadap pertumbuhan dan hasil koro pedang. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Januari-Juli 2020 di Desa Wiladeg, Dusun Karangnongko, Kecamatan Karangmojo, Kabupaten Gunungkidul dengan lokasi ketinggian tempat 150-200 m dpl. Jenis tanah adalah grumusol dengan pH tanah 5,0-8,0. Suhu wilayahnya berkisar antara 23-31 oC. Kelembaban nisbi udara berkisar 80-85%. Metode penelitian yang digunakan ialah Rancangan Acak Kelompok Lengkap (RAKL) dengan 2 faktor perlakuan. Faktor I : dosis pupuk NPK (50 kg/ha (N1), 100 kg/ha (N2), 150 kg/ha (N3) dan 200 kg/ha (N4). Faktor II: konsentrasi mikrobia rhizosfer (2% (P1) dan 4% (P2). Data yang diamati pada fase vegetatif adalah jumlah daun, jumlah bintil akar, bobot segar tanaman, dan bobot kering tanaman, sedangkan pada fase generatif adalah jumlah polong per tanaman, bobot polong per tanaman, bobot segar tanaman per hektar, bobot biji per petak dan bobot biji per hektar. Data dianalisis menggunakan sidik ragam, untuk mengetahui pengaruh perlakuan dilanjutkan dengan Duncan’s Multiple Range Test (DMRT) pada taraf α = 5%). Hasil penelitian menunjukkan bahwa dosis NPK dan konsentrasi mikrobia rhizosfer tidak berpengaruh nyata terhadap pertumbuhan koro pedang. Interaksi antara dosis NPK dan konsentari larutan mikrobia rhizosfer terjadi pada variabel bobot polong per tanaman, bobot biji per petak dan bobot biji per hektar. Pemberian NPK dengan dosis 200 kg/ha dan konsentrasi mikrobia rhizosfer 4% meningkatkan bobot polong per tanaman dan menghasilkan bobot biji per hektar tertinggi.
                        
                        
                        
                        
                            
                                Copyrights © 2021