Fokus penelitian dalam penulisan artikel ini mengkaji tentang pandangan Abraham Geiger mengenai al-Qur’an. Tujuan dari penelitian untuk melihat pandangan Geiger dalam menelaah kemurnian al-Qur’an. Metode yang digunakan dalam penlitian ini berupa kualitatif jenis library research dengan metode analisis-deskriptif, yang dibantu dengan teori cakrawala dari Hans George Gadamer sebagai jembatan untuk mengungkap pandangan Geiger dalam menelaah kemurnian al-Qur’an. Hasil dari penelitian ini memberikan penjelasan bahwa menurut Abraham Geiger, al-Qur’an yang ada ditangan umat Islam bukanlah kitab otentik, transenden, dan orisinil, sebab di dalamnya banyak ajaran-ajaran yang dikonstruksi dan diimitasi dari agama Yahudi. Seperti halnya mengenai linguistik kosa-kata dalam al-Qur’an, konsep agama termasuk pandangan hidup, aturan dan moral, serta kisah-kisah dalam al-Qur’an. Kendati demikian respon dari cendekiawan muslim terhadap tanggapa Geiger berupa penekanan dan penegasan bahwa al-Qur’an merupakan kitab suci dan kitab wahyu yang tidak bisa diragukan keotentikkan dan keorisinilannya, sebab Islam tidak hadir di ruang hampa, melainkan hadir di tengah-tengah masyarakat dengan berbagai culture yang berbeda, sehingga menjadi wajar jika adanya akulturasi tradisi-budaya dan bahasa dengan agama lain
Copyrights © 2021