Artikel ini membahas tentang komunikasi politik yang dilakukan oleh calon legislatif perempuan pada pemilu 2019. Tujuan dari penelitian adalah menggambarkan pengalaman subjektif calon legislatif perempuan dalam melakukan kampanye pemilu. Sebagai landasan teoritis, studi ini menggunakan teori komunikasi politik, kampanye politik dan fenomenologi. Pendekatan yang digunakan adalah deskriptif-kualitatif dan dengan menggunakan metode fenomenologi. Hasil penelitian menemukan tiga faktor penting, yaitu: Pertama, calon legislatif perempuan merasa percaya diri dalam melakukan kampanye pemilu dikarenakan adanya pengalaman berkampanye pada periode sebelumnya dan telah memiliki modal sosial. Namun demikian calon legislatif tidak menampik bahwa kampanye bukan sebuah proses yang mudah dan sederhana. Kedua, pesan komunikasi politik yang diproduksi dan disampaikan bersifat realistis. Ketiga, saluran komunikasi interpersonal tatap muka dan door to door dianggap sebagai saluran paling efektif dalam menyampaikan pesan komunikasi politik, dibanding saluran komunikasi bermedia, termasuk saluran media sosial.
                        
                        
                        
                        
                            
                                Copyrights © 2021