Fenomena victim blaming pada perempuan korban tindak kekerasan merupakan bentuk diskriminasi gender terhadap perempuan, perempuan yang telah menjadi korban dari suatu tindakan kekerasan dapat disalahkan sebagai penyebab atas tindak kekerasan yang menimpanya, selain bersifat menyalahkan korban sebagai penyebab terjadinya suatu tindakan kekerasan, victim blaming juga membentuk pola pikir dan opini masyarakat untuk ikut melakukan hal yang sama. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui fenomena victim blaming pada perempuan korban tindak kekerasan di Kota Banda Aceh dan pengaruhnya terhadap penurunan laporan kasus kekerasan perempuan Kota Banda Aceh tahun 2020. Penelitian ini menggunakan landasan teoritis victim blaming. Adapun pendekatan penelitian ini menggunakan metode kualitatif. Teknik pengumpulan data primer melalui wawancara langsung dengan informan, sedangkan data sekunder melalui dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa fenomena victim blaming yang terjadi pada perempuan korban tindak kekerasan dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu: korban menyalahkan dirinya sendiri,tidak adanya dukungan dari keluarga dan teman dekat korban, sistem peradilan dan sikap petugas tidak berpihak terhadap korban, budaya masyarakat yang diskriminasi terhadap perempuan, pemberitaan media yang tidak mempunyai perspektif korban, hukum dan kebijakan yang tidak berpihak terhadap korban . Faktor –faktor tersebut telah memberikan pengaruh besar kepada perempuan yang menjadi korban dari suatu tindakan kekerasan untuk melaporkan dan menyelesaikan kasus kekerasan yang menimpanya, sehingga banyak kasus kekerasan perempuan yang tidak terdata dan terselesaikan. Kata Kunci: Victim blaming, tindak kekerasan, perempuan, korban
Copyrights © 2023