Pasien TB paru umumnya mengalami keluhan mudah lelah yang berefek pada kemampuan pasien dalam melakukan aktivitasnya termasuk dalam pemenuhan kebutuhan seksual bagi pasien TB paru yang sudah memiliki pasangan. Terapi pasangan adalah salah satu solusi yang dapat digunakan oleh pasangan dengan TB paru dalam mengatasi konflik seksual yang terjadi selama proses pengobatan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh couple therapy terhadap kebutuhan seksual pada pasien TB paru. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah penelitian gabungan/kombinasi kuantitatif dan kualitatif (mixed-method) yaitu desain concurrent triangulation (campuran kuantitatif dan kualitatif secara seimbang). Sampel pada penelitian ini sebanyak 9 pasang pasien TB paru diwilayah kerja puskesmas Nambo yang sedang menjalani pengobatan kategori 1 dengan teknik pengambilan sampel adalah total sampling yaitu mengambil seluruh responden TB paru yang sudah menikah dan sedang menjalani pengobatan kategori 1. Proses pengumpulan data menggunakan wawancara (indepth interview) dan menuliskan catatan lapangan terhadap fenomena yang ditemukan. Analisis data dilakukan melalui membaca transkrip sampai dengan menentukan tema. Hasil penelitian menunjukkan adanya perubahan pada kebutuhan seksual setelah dilakukan couple therapy ditandai dengan nilai p< 0,05 (p value= 0,000). Selain itu, berdasarkan analisis kualitatif ditemukan perubahan aktivitas seksual yaitu bersenggama dan tidur bersama. Kepuasan seksual juga mengalami perubahan ditandai dengan kualitas seks baik dan keterbukaan seks.
Copyrights © 2023