Tulisan ini menganalisa tentang epistemologi dari pemikiran Arab kontemporer yakni Abed al-Jabiri. Sebagai pemikir muslim yang terkemuka berasal dari Maroko, Abed al-Jabiri terkenal dengan idenya mengkritik irasionalisme dan mengedepankan rasionalisme dalam merumuskan pemikiran Islam. Dia menjadi percaya bahwa ajaran Islam harus dilihat sebagai sekumpulan ide yang sesuai dengan rasionalitas dan gagasan ilmiah. Dalam analisisnya, Abed al-Jabiri mengkritik nalar Arab yaitu epistemologi bayani, irfani dan burhani. Dengan mengekplorasikan ketiga konsep epistemologi tersebut Abed al-Jabiri dengan tegas menyatakan bahwa ketiga konsep tersebut sudah membuat nalar Arab menjadi mundur. Al-Jabiri menganggap epistemologi nalar Arab ini sebagai titik kunci untuk memasuki semesta peradaban Arab yang membentuk secara keseluruhan bangunan keIslaman yang berkembang, bukan hanya di wilayah Arab, tetapi seluruh dunia, maka dari itu amat penting ketiga konsep ini harus dikeritisi oleh al-Jabiri dalam konsep dari postrukturalisme. This paper analyzes the epistemology of contemporary Arab thought, namely Abed al-Jabiri. As a prominent Muslim thinker from Morocco, Abed al-Jabiri is well known for his ideas of criticizing irrationalism and promoting rationalism in formulating Islamic thought. He came to believe that Islamic teachings should be seen as a set of ideas compatible with rationality and scientific ideas. In his analysis, Abed al-Jabiri criticized Arab reasoning, namely the epistemology of bayani, irfani, and burhani. By exploring these three epistemological concepts, Abed al-Jabiri firmly stated that these three concepts had made Arab reasoning backward. Al-Jabiri considers this epistemology of Arab reasoning as the key point to enter the universe of Arab civilization which forms the whole Islamic building that develops, not only in the Arab region but throughout the world, therefore it is very important that these three concepts must be scrutinized by al-Jabiri.
Copyrights © 2020