Infeksi Saluran Pernafasan Akut (ISPA) merupakan salah satu penyakit dengan angka mortalitas dan morbiditas tertinggi di dunia. Penelitian terdahulu telah mengkonfirmasi hubungan karakteristik rumah dengan kejadian ISPA. Namun di lokasi penelitian, belum ditemukan studi yang melaporkan temuan serupa. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan karakteristik rumah dengan kejadian ISPA. Penelitian ini menggunakan desain Cross-sectional. Populasi adalah pasien yang berkunjungan ke Puskesmas Lhoknga dan Puskesmas Simpang Tiga pada bulan Juli-Oktober 2020 berjumlah 5,220 orang. Sampel sebanyak 132 responden, yaitu responden yang memenuhi kriteria inklusi yang ditetapkan oleh peneliti. Data dianalisis secara univariat, bivariat dan multivariat. Uji statistik yang digunakan adalah uji Chi-square pada tahapan bivariat dan uji regresi logistik berganda pada tahapan multivariat. Penelitian ini menemukan proporsi kejadian ISPA di lokasi penelitian sebesar 54,55%. Faktor karakteristik rumah yang konsisten berhubungan dengan kejadian ISPA adalah kondisi atap rumah (OR:16,7; p-value: 0,001), kelembaban di dalam rumah (OR: 12,1; p-value: 0,001) dan suhu di dalam rumah (OR:7,3; p-value: 0,004). Sementara itu, kualitas udara tidak konsisten berhubungan secara signifikan dengan kejadian ISPA (OR: 5,6; p-value: 0,141). Determinan utama penyebab kejadian ISPA adalah kondisi atap rumah yang tidak memenuhi persyaratan kesehatan. Sedangkan kelembaban dan suhu di dalam rumah juga merupakan determinan penting kejadian ISPA. Diharapkan kepada petugas kesehatan dapat memberikan edukasi terkait penyebab kejadian ISPA, khususnya berkaitan dengan kondisi rumah dan kelembaban di dalam rumah.
Copyrights © 2023