Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui profil kromatogram senyawa kimia dalam tanaman obat yang berkhasiat mengobati penyakit kuning, yaitu antara lain kelor (Moringa pterygosperma), songga (Strychnos ligustrina), tawoa (Curcuma heyneana Val.) dan kayu sapa (Cassia sappan), serta untuk mengetahui ada tidaknya senyawa golongan alkaloid dan steroid dalam keempat tanaman tersebut, yaitu dengan melakukan percobaan di Laboratorium Kimia Analitik UPT-MIPA Universitas Mataram. Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif. Analisis data untuk profil senyawa kimia dalam ekstrak sampel tanaman obat dilakukan dengan menganalisis data yang diperoleh dari HPLC berupa kromatogram yang meliputi gambaran jumlah senyawa kimia, kelimpahan dan persentase dari senyawa kimia yang ada. Hasil analisis data menunjukkan jumlah senyawa kimia untuk masing-masing tanaman yaitu 11 senyawa untuk tanaman songga, 25 senyawa untuk tawoa, 48 senyawa untuk kelor dan 13 senyawa untuk kayu sapa. Kelimpahan senyawa kimia yang sama diperoleh 3 senyawa pada fraksi heksan, 5 senyawa pada fraksi DCM dan 1 senyawa pada fraksi metanol. Persentase kelimpahan senyawa kimia yang sama diperoleh pada fraksi heksan 7,79 % (kelor), 44,29 % (kayu sapa) untuk tR 9,0; 33,38 % (tawoa), 1,2 % (kelor) untuk tR 9,8; dan 0,09 % (tawoa), 0,72 % (kelor) untuk tR 17,0; pada fraksi DCM diperoleh 11,56 % (kelor), 4,56 % (kayu sapa) untuk tR 6,5; 4,63 % (kelor), 3,21 % (kayu sapa) untuk tR 7,1; 2,66 % (songga), 1,08 % (kelor) untuk tR 11,1; 4,22 % (songga), 0,66 % (kelor) untuk tR 13,5; dan 12,54 % (kelor), 2,78 % (kayu sapa) untuk tR 17,8; serta pada fraksi metanol diperoleh 32,63 % (tawoa), dan 0,3 % (kelor) untuk tR 9,2. Analisis kandungan senyawa golongan alkaloid dan steroid dilakukan dengan analisis fitokimia, dan dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa tanaman kelor, songga, kayu sapa dan tawoa yang dapat mengobati penyakit kuning mengandung senyawa kimia golongan alkaloid dan steroid dengan kadar yang berbeda-beda.
Copyrights © 2015