Kepulauan Karimunjawa memiliki potensi yang sangat besar dalam bidang perikanan dan wisata bahari. Kedua kegiatan ini telah dilaksanakan oleh masyarakat secara massif, sehingga jika tidak memperhatikan kelestarian dikhawatirkan rusaknya sumberdaya alam untuk masa mendatang. Perikanan dan wisata bahari tidak dapat dilepaskan dari kondisi perairan yang baik dan optimal. Untuk mengetahui kesuburan perairan salah satu bioindikator adalah kelimpahan makrozoobentos. Penelitian ini dilakukan dalam 4 stasiun di pantai timur dan barat Karimunjawa, yaitu sebelah barat Pantai Jatikerep (st.1) dan Pantai Alang-Alang (st.2) dan sebelah timur Pantai Pancoran (st.3) dan Pantai Bobi (st.4). Tujuannya adalah mengetahui perbandingan nilai indeks biodiversitas perairan pantai Karimunjawa antara sebelah timur dan barat. Metode yang digunakan adalah survei dengan menggunakan kuadran transek untuk mendapatkan sampel yang diinginkan. Sampel yang didapatkan diidentifikasi jenis makrozoobentos dan mencacahnya kemudian menghitung nilai indeks biodiversitas. Parameter kualitas air yang diukur insitu adalah suhu, salinitas, pH, DO, dan kecerahan. Hasil perhitungan diperoleh bahwa indeks keanekaragaman (H’) yang tertinggi adalah di st.1 yaitu Pantai Jatikerep dengan nilai H’= 1,006. Indeks keseragaman (E) tertinggi adalah di st.1 yaitu Pantai Jatikerep dengan nilai E = 0,915, sedangkan indeks dominasi (C) yang tertinggi adalah st.2 yaitu Pantai Alang-Alang dengan nilai C = 0,637. Parameter kualitas air relative sama pada seluruh stasiun, yaitu suhu 31,6oC, salinitas 31 ppt, DO 6,76 mg/ltr, pH 7-8 dan kecerahan sampai dasar. Perbedaan kelimpahan diduga karena sebelah timur lebih banyak digunakan untuk aktivitas wisata terutama banyaknya hotel dan penginapan. Sedangkan di sebelah barat lebih banyak digunakan untuk aktivitas kenelayanan.
Copyrights © 2022