Berat jenis aggregat merupakan rasio berat per volume agregat di udara dengan di air. Berat jenis mempengaruhi parameter pengujian Marshall yaitu Stabilitas, Flow, VIM, VMA, VFB, dan kepadatan. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji perbedaan campuran beraspal panas yang menggunakan bahan agregat dengan berat jenis berbeda. Benda uji terdiri dari material batu pecah yang bersumber dari tiga tempat yaitu Kakaskasen Kota Tomohon, Tateli Kabupaten Minahasa dan Matali Kota Kotamobagu, dengan aspal penetrasi 60/70 ex Pertamina. Berikut adalah hasil pengujian Marshall setiap material pada kadar aspal 6,5%. Material Matali dengan berat jenis tinggi (2.7) nilai stabilitasnya 2045 kg; flow 2.70 mm; VIM 3.53%; VMA 17.67%; VFB 80.10%; dan density 2.40 gr/cc; Material Tateli dengan berat jenis antara 2.4 dan 2.3 stabilitas sebesar 1450 kg; flow 3.01mm; VIM 3.67%; VMA 15.43%; VFB 76.24%; density 2.18 gr/cc. Material Kakaskasen dengan berat jenis pada interval 2.4 dan 2.3 stabilitas sebesar 1535 kg, flow 3.49mm; VIM 4.58%; VMA 15.10%; VFB 69.71%, density 2.15 gr/cc. Semakin tinggi nilai berat jenis material, semakin tinggi pula nilai density. Jika satuan pembayaran campuran beraspal panas dalam satuan berat, maka menggunakan agregat dengan berat jenis lebih besar relatif lebih mengguntungkan sehingga disarankan penggunaan material dengan berat jenis tinggi dalam pekerjaan jalan.
                        
                        
                        
                        
                            
                                Copyrights © 2020