Beras adalah kebutuhan dasar masyarakat Indonesia yang peka jika terjadi perubahan harga. Berbagai kebijakan harga telah dilaksanakan Pemerintah demi menjamin kestabilan harga beras. Penelitian ini bertujuan menganalisis risiko harga beras sebelum dan sesudah ditetapkannya HET beras. Penelitian dilaksanakan di Provinsi Sumatera Selatan sebagai salah satu lumbung pangan nasional. Risiko harga diukur menggunakan analisis koefisien variasi dan batas bawah keuntungan. Data yang digunakan adalah data runtut waktu 78 minggu sebelum dan 78 minggu sesudah penetapan HET beras. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebelum penetapan HET, beras premium memiliki risiko harga yang lebih tinggi daripada beras medium. Tetapi setelah penetapan HET, beras medium justru memiliki risiko harga yang lebih tinggi dibandingkan beras premium.
Copyrights © 2022