Every teaching process has at least three main activities, namely planning, implementing and evaluating. Likewise, what happened with the teaching and learning process in schools. A teacher is required to plan, implement and evaluate learning. The learning planning process that must be carried out by a teacher includes the main activities: 1) making an annual program, 2) making a syllabus, 3) making a semester program, 4) making a learning implementation plan, and 5) making a test / evaluation program. Of the five elements mentioned above, the syllabus and lesson plans are the most important preparations for teaching. Based on the results of the analysis in the 2018/2019 academic year, one of the state high schools (SMAN) in West Kalimantan faced problems, namely teachers still experiencing obstacles in making lesson plans, especially the preparation of syllabus and lesson plans. This study described the application of continuous academic supervision as a means of overcoming this issue. There were 13 teachers participated in this current study. Interviews, analysis documents,and observations were used to gather the data. The data were, then, analyzed using content analysis. The results of this study indicate that 13 teachers are very much in the continuous academic supervision program because they can interact with other teachers and school leaders, namely the principal and vice principal of the school. ABSTRAK Setiap proses mengajar paling tidak ada tiga kegiatan utama yakni perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi. Demikian pula yang terjadi dengan proses belajar mengajar di sekolah. Seorang guru diwajibkan melakukan perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi pembelajaran. Proses perencanaan pembelajaran yang harus dilakukan oleh seorang guru meliputi kegiatan utama: 1) membuat program tahunan, 2) membuat silabus, 3) membuat program semester, 4) membuat rencana pelaksanaan pembelajaran, dan 5) membuat program ulangan/evaluasi. Dari kelima unsur tersebut di atas, silabus dan RPP merupakan persiapa yang paling utama ketika hendak mengajar. Berdasar kepada hasil analisa pada tahun pelajaran 2018/2019 pada salah satu sekolah menengah atas negeri (SMAN) Kalimantan Barat menghadapi permasalahan, yaitu guru masih mengalamai kendala dalam membuat perencanaan pembelajaran khususnya penyusunan silabus dan RPP. Penelitian ini mendeskripsikan penerapan supervisi akademik berkelanjutan sebagai uapaya mengatasi isu tersebut. Partisipan penelitian ini berjumlah 13 guru. Wawancara, dokumen analisis,s serta observasi digunakan untuk mengumpulkan . data kemudian dianalisi menggunakana konten analisis. Hasil penelitian ini mengindikasikasikan bahwa 18 guru sangat dalam program supervisi akademik berkelanjutan karena mereka dapat berinteraksi sesame guru serta para pimpinan sekolah, yaitu kepala sekolah dan wakil kepala sekolah. KATA KUNCI: guru SMA, silabus, RPP, supervisi akademik berkelanjutan
Copyrights © 2021