Keyakinan orang tua dalam melakukan praktik pengasuhan anak sangat dipengaruhi oleh budaya dan etnis mereka. Setiap keluarga memiliki praktik dan nilai berdasarkan kearifan lokal dan keyakinan kosmologis yang biasanya didapatkan secara turun temurun. Praktik pengasuhan yang terintegrasi dengan kearifan lokal suatu suku atau etnis tertentu disebut dengan etnoparenting. Penelitian ini mengkaji praktik etnoparenting pada suku adat Karampuang sebagai salah satu suku budaya Bugis di Sulawesi Selatan. Penelitian ini menggunakan pendekatan etnografi untuk menjabarkan dan menggali informasi berdasarkan pengalaman praktik serta nilai etnoparenting pada masyarakat adat Karampuang Kabupaten Sinjai Sulawesi Selatan, kemudian peneliti menginterpretasikan data yang diperoleh dengan perspektif psikologis. Subjek penelitian diklasifikasikan pada orang tua yang memiliki anak berdasarkan umur anaknya: orang tua yang sedang hamil dengan masa kehamilan 7-9 bulan, orang tua yang memiliki anak antara 6 bulan sampai 1 tahun, dan orang tua yang memiliki anak 2-3 tahun. Hasil penelitian dijabarkan dalam tinjauan teologis dan kosmologi yang terdiri dari beberapa dimensi seperti keyakinan terhadap sejarah alam semesta dengan melakukan ritual khusus dalam menjaga alam yang dikenal dengan istilah Mappogau Sihanua. Falsafah pembangunan manusia dalam bentuk saling menghargai dan saling menghormati. Nilai spiritual dengan mengajarkan nilai-nilai Al-Qur’an sejak dalam kandungan dan beberapa ritual lain yang diyakini dapat menanamkan nilai-nilai keIslaman sejak dini kepada anak, serta peran ayah dan ibu dalam pengasuhan.
Copyrights © 2023